Minggu, 15 Juli 2012

Tikam aku dengan senyumanmu !

Pancarkanlah
senyuman khasmu itu disetiap sudut jalan hidupmu

Disetiap malam yang gelap dan pekat yang penuh rintangan dan tantangan


disetiap keberhasilan dan kegagalan


perjuangan dan pengorbanan

adalah kekuatanmu

jangan biarkan jalan berliku dan terjal penuh duri rintangan dan batu tajam melemahkanmu


dikala kemenangan dan kebahagiaan tak berpihak kepadamu

dikala kau tertimpa musibah
dikala kau terjatuh
dikala kau merasa lemah dan sendiri
dikala duka adalah teman yang paling setia bagimu

jangan biarkan mereka melemahkanmu


gapailah bintang dilangit ketujuh dengan kekuatanmu !


Diruang ini yang kusebut waktu

aku s'lalu merindukan senyuman khasmu disetiap malam-malamm

Akulah Arjuna dengan sebilah keris dipinggul

Disini dibumi para sultan

aku masih menari-nari

mengitari nyala lilin waktu yang terus meleleh

akulah arjuna yang dihujam ribuan anak panah air gerimis dengan sebilah keris dipinggul


disetiap langkahku selalu dikelilingi werkudara dan para pandawa.

Mataku semerah mata Marcopolo

Marcopolo ! darahmu yang panas itu menyatu dan mengalir segar didarahku

perlahan-lahan kemudian secara keseluruhan


kan kuterjang mata angin dari segala penjuru

tak perduli milyaraan kilometer dan rasa takut yang selalu menggerogoti disetiap jejak yang kutapaki

auh !

sudah seharusnya kubunuh rasa takut itu
siapa dia berani menakut-nakutiku ?

jejak-jejakmu hidup liar bergelayutan dipikiranku

dan matamu adalah mataku
aku memang belum menapaki semua jejak-jejakmu
tapi aku t'lah berani melangkahkan cakarku kewajahmu.

Pertanda

seribu badai luka menerjang aku dengan pedang pedangnya
mengiris, menusuk, dan mencabik cabik tubuhku,
aku menari nari diatas rintihan dan luka

aarrggkkhh...aku meronta ronta
hingga darahku berceceran
lalu kupunguti tetesan demi tetesan kedalam kantong segi empat berwarna bening supaya berubah menjadi merah menggelora, menyala, dan membara

kemudian kucecar darah merah kentalku yang menggumpal itu diantara bebatuan besar yang menua agar menyala menjadi kobaran api besar
sebagai senjata pemecah belah petir petir yang menggelegar

dguaarrrr !!!

darah merahku
mendidih sampai keubun ubun
ketika jemari tanganku mengepal pertanda peperangan telah dimulai.