Selasa, 09 November 2010

CINTAMU SEMU

gemericik air mata danau membasahi pipi
hasrat tak lagi ada disini
ketika seutas penghianatan kau tikamkan di dada
dengan suara karang ku nyaris goyah di terpa ombak lara
mendayudayu semu
tapi tak berperahu

bagaimana mungkin aku berlayar tanpa dayung dan angin laut itu
seolah warna kelabu menjadi diriku
kau tahu
aku tak inginkan pelangi dikala senja
aku hanya inginkan kau tetap jadi matahari sedianya
bukan bulan yang tersapu mega

Tidak ada komentar: