Minggu, 15 Juli 2012

Mataku semerah mata Marcopolo

Marcopolo ! darahmu yang panas itu menyatu dan mengalir segar didarahku

perlahan-lahan kemudian secara keseluruhan


kan kuterjang mata angin dari segala penjuru

tak perduli milyaraan kilometer dan rasa takut yang selalu menggerogoti disetiap jejak yang kutapaki

auh !

sudah seharusnya kubunuh rasa takut itu
siapa dia berani menakut-nakutiku ?

jejak-jejakmu hidup liar bergelayutan dipikiranku

dan matamu adalah mataku
aku memang belum menapaki semua jejak-jejakmu
tapi aku t'lah berani melangkahkan cakarku kewajahmu.

Tidak ada komentar: