Senin, 26 Desember 2011

Jambore Nasional Bahasa dan Sastra 2011

Cibubur, Jakarta– Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menyelenggarakan kegiatan Jambore Nasional Bahasa dan Sastra 2011. Jambore berlangsung tanggal 29 November—3 Desember 2011. Kegiatan itu bertujuan menumbuhkan rasa solidaritas generasi muda yang mampu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jambore dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, Ph.D., pada hari Selasa, 29 November 2011, di Bumi Perkemahan Cibubur. Dalam sambutannya, Wiendu Nuryanti mengatakan bahwa bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat strategis sebagai sarana pergaulan antarsuku bangsa sekaligus sebagai pemersatu bangsa yang berbhinneka tunggal ika. Namun, keberadaan bahasa Indonesia bukan berarti meninggalkan bahasa daerah. Bahasa daerah tetap memiliki posisi dan peran yang sangat mendasar bagi kemajuan kebudayaan yang berkembang di setiap daerah.
Sementara itu, (Plt.) Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Agus Dharma, Ph.D. menyampaikan harapannya agar generasi muda tidak lupa dengan identitasnya sebagai bangsa Indonesia. Selain itu, beliau juga mengharapkan kegiatan Jambore dapat menjadi media bagi generasi muda dalam mengekspresikan kreativitas dan solidaritas terkait dengan bahasa dan sastra nasional.
Acara pembukaan Jambore Bahasa dan Sastra ini dihadiri oleh para pejabat di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta diikuti oleh peserta Jambore sebanyak 1.000 orang dari 32 provinsi di Indonesia, yang terdiri atas siswa SLTA, mahasiswa, pramuka, duta bahasa dari Badan Bahasa, pemuda berkebutuhan khusus, pemerhati bahasa dan sastra, dan Palang Merah Indonesia. Acara pembukaan juga dimeriahkan dengan tarian Kembang Jakarta dan penampilan musik angklung oleh Saung Angklung Udjo.

Tidak ada komentar: