Senin, 26 Desember 2011

KEBUDAYAAN MELAYU KUNO





Sebelum agama Islam hadir dan berkembang ternyata agama Budha lebih dulu berkembang dan mencapai puncak kejayaannya. Di Jambi kehadiran agama Budha telah melahirkan corak Kebudayaan Melayu Kuno yang diidentifikasi sebagai Kebudayaan Melayu Budhis. Perkembangan kebudayaan Melayu Budhis menempati rentang waktu panjang dengan periode sebagai berikut:
Masa munculnya agama Budha sekitar abad 1 M.
Masa perkembangan sekitar abad 4-6 Masehi.
Masa kejayaan sekitar abad 6-11 Masehi.
Masa menurun sekitar 11-14 Masehi.

Saat kedatangan agama Budha di Jambi tidak dapat ditentukan kepastiannya. Kita hanya mampu memperkirakan kedatangan agama Budha sekitar abad 1 M sesuai dengan tahun Saka. Masa perkembangan agama Budha di Jambi tandai adanya peristiwa penting antara lain sebagai berikut:
Munculnya kerajaan tua seperti Kan-to-li dan Ho-lo-tan di daerah Jambi, dll.
Berdiri biara-biara Budhis di sepanjang DAS Batanghari.
Munculnya permukiman penduduk di sepanjang DAS Batanghari.
Terjalin hubungan antara Jambi dengan Cina

Masa kejayaan agama Budha berlangsung sekitar abad 6 - 11 M dan pada masa ini terjadi hal-hal penting antara lain sebagai berikut:
Munculnya kerajaan Mo-lo-yeu yang diidentifikasi sebagai Melayu.
Munculnya kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim
Muaro Jambi dan Solok Sipin (Jambi) mulai berfungsi sebagai pusat pendidikan agama Budha di Asia Tenggara lautan.
Kawasan pantai timur Jambi mulai berfungsi sebagai pusat perdagangan dan sebagai sabuk pengaman (balustrade) kerajaan Melayu.

Setelah mengalami masa kejayaan, maka kejayaan Kebudayaan Melayu Kuno yang Budhistis mengalami masa menurun (abad 11 - 14 M) dengan raja terakhirnya Tun Telanai (1080 - 1168 M). Merosotnya kebesaran Budhis di Jambi ini ditandai dengan terjadinya hal-hal sebagai berikut:
Runtuhnya kerajaan Sriwijaya karena serangan Angkatan Laut Cola dari India tahun 1017, 1025, dan tahun 1030 Masehi.
Adanya pergeseran sistem nilai budaya di dalam masyarakat Melayu Budhistis ke Islami.
Pusat perdagangan di pantai timur Jambi pindah ke wilayah Riau kepulauan dan kemudian pindah lagi ke Semenanjung Malaya.

Masa tenggelam kebudayaan Melayu Kuno di Jambi sekitar abad 14 - 19 Masehi. Lalu awal abad 20 Masehi umat Budhis di Jambi muncul kembali, namun masyarakat pendukungnya (minoritas kreatif dan mayoritas kreatifnya) berbeda dengan umat Budhis sebelumnya. Kenyataan ini berarti telah terputusnya rantai sejarah (missinglink) umat Budhis daerah Jambi.

Tidak ada komentar: